Blog

Seperti yang kita tahu kebakaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja di luar kendali kita selama ada pemicunya. Menurut Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta dalam 5 tahun tercatat lebih dari 9.000 kasus dan pada tahun 2020 saja, diperkirakan ada 4 kasus kebakaran per hari dengan kerugian RP 165 M.

Kebakaran bukan hanya bisa melenyapkan korban jiwa tetapi juga harta dan benda. Selama ini kita hanya berfikir APAR hanya diperlukan di gedung-gedung tinggi, padahal APAR dibutuhkan dimanapun selama ada aset yang terindikasi bahan yang mudah terbakar. Namun masih banyak masyarakat yang belum aware tentang pentingnya memiliki APAR di rumah. Sedangkan semua bangunan dapat berisiko kebakaran.

Menurut data http://statistik.jakarta.go.id/ saja mengatakan kebakaran paling banyak terjadi di rumah tinggal. Jika kita sudah mempersiapkan APAR maka kita dapat memperkecil kemungkinan kebakaran dan kerusakan disekitar area kebakaran tanpa harus menunggu petugas pemadam kebakaran tiba. Semakin cepat tindakan akan memperkecil risiko.

Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta menetapkan waktu tanggap pelayanan pemadaman adalah 15 menit, dengan rincian:

• Waktu sejak diterimanya pemberitahuan kebakaran di suatu tempat, interpretasi penentuan lokasi kebakaran dan penyiapan pasukan serta sarana pemadaman selama 5 menit;

• Waktu tempuh/perjalanan dari pos kebakaran menuju lokasi kebakaran selama 5 menit;

• Waktu gelar peralatan dilokasi sampai dengan siap operasi pemadaman (penyemprotan) 5 menit.

Bayangkan apa yang bisa terjadi dalam 15 menit tersebut, api bisa semakin besar dan akan lebih sulit di matikan. Jika kita sudah siap dengan memiliki pemadam api ringan, kita bisa langsung mendeteksi api dan melakukan tindakan untuk menghindari risiko yang lebih buruk. Inilah mengapa pentingnya memiliki APAR dimanapun. Dalam memilih APAR harus dipastikan bahwa APAR yang anda miliki sudah tersertifikasi SNI.