Kebakaran tidak hanya bisa terjadi di gedung atau bangunan saja tetapi sudah banyak juga kebakaran di dalam mobil mulai dari mesin atau bahkan dari dalam cabin sendiri. penyebabnya mulai dari kebocoran bahan bakar minyak, kerusakan listrik, mesin overheat, modifikasi yang salah dan kecelakaan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 122 Tahun 2018 tentang Standardisasi Sarana dan Prasarana Pemadam Kebakaran di Daerah, khususnya pengaturan terkait penyiapan, dan standardisasi sarana dan prasarana inspeksi peralatan proteksi kebakaran, serta pembinaan dan pengawasan. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus dari pemerintah untuk pentingnya memiliki APAR dimanapun bahkan di mobil. Bayangkan jika terjadi kebakaran dan kita sudah siap dengan APAR di mobil tentu saja akan mengurangi risiko parahnya kebakaran, korban dan kemacetan di sekitar kejadian. Jadi segera Deteksi penyebab mobil terbakar sedini mungkin agar Anda dapat meminimalisir risikonya.
Dengan banyaknya kasus kebakaran diatas Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) mengeluarkan aturan baru terkait adanya alat pemadam api ringan (APAR) di setiap mobil keluaran baru. Regulasi ini salah satunya bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kebakaran mobil, hingga timbulnya korban jiwa. aturan tersebut tertulis dalam peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor: KP.972/aj.502/DRJD/2020 tentang Fasilitas Tanggap Darurat Kendaraan Bermotor yang sudah disahkan pada 18 Februari 2020.
Produk yang dirancang secara khusus dengan desain minimalis, yang mampu memberikan perlindungan optimal pada alat transportasi darat seperti mobil penumpang, sedan, MPV, SUV, pick up, bus, truk dan lain-lain. Dilengkapi dengan bracket, soft case dan jacket. APAR serbaguna untuk kelas api A, B dan C, dengan media pengisi Dry Chemical Mono Ammonium phosphate 90%, mempunyai sertifikat uji pemadaman api 2A.10B (atau setara dengan 5A, 55B standar European Norm), yaitu api kelas B, dengan 60 liter bahan bakar yang merupakan performa tertinggi di kelasnya dan sudah tersertifikasi SNI.