7 Tips Sederhana dan Penting untuk Mencegah Rumah Kebakaran
1. Bijak dalam Menggunakan Alat-Alat Listrik
Gunakan peralatan listrik sewajarnya dan tidak melebihi beban kapasitas meter listrik di rumah atau apartemen Anda.
Jangan lupa untuk selalu mematikan alat-alat listrik ketika sudah tidak digunakan lagi. Misalnya, matikan televisi saat Anda sudah siap untuk tidur atau matikan komputer/laptop jika memang sudah tidak digunakan lagi.
Selain menghemat tagihan listrik, langkah ini juga meminimalisir risiko alat-alat listrik menjadi panas yang dapat memicu hubungan arus pendek.
2. Jauhkan Pemantik dan Korek Api dari Jangkauan Anak-Anak
Jika Anda sudah memiliki anak, terutama yang masih kecil, jangan menaruh pemantik atau korek api sembarangan. Sudah banyak sekali contoh kasus kebakaran rumah yang diakibatkan oleh petaka korek api.
Rasa ingin tahu anak umumnya sangat besar sehingga bisa saja mereka memainkan pemantik atau korek api tanpa sepengetahuan Anda.
Tindakan ini tentu saja dapat menimbulkan risiko terbakar pada benda-benda di sekelilingnya.
3. Awasi Penggunaan Kompor Gas Sebagai Penyebab Rumah Kebakaran
Tidak jarang kebakaran dalam rumah tangga terjadi karena tabung gas yang meledak. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah tidak menyolok bibir tabung gas dengan pisau serta melepaskan selang gas jika Anda berencana bepergian dalam waktu lama.
Jangan lupa juga untuk menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari sumber api. Benda-benda yang dapat memicu api bukan hanya minyak tanah, korek api atau pemantik dan tabung gas.
Lilin, botol parfum dan hairspray juga termasuk barang yang mudah terbakar.
Terutama lilin, harus sangat diperhatikan penempatannya karena mudah jatuh dan bisa mengenai benda-benda di sekitarnya.
4. Berhati-hati Ketika Merokok
Kebiasaan merokok dalam ruangan yang ceroboh juga dapat memicu terjadinya rumah kebakaran. Pasalnya, bara api yang ada di puntung rokok terkadang tidak benar-benar mati ketika diletakkan dalam asbak ataupun dibuang ke tempat sampah.
Walaupun kecil, bara api ini bisa menimbulkan percikan api dan berisiko membakar benda-benda di sekitarnya. Jadi, pastikan bara api benar-benar padam ketika Anda membuang puntung rokok.
Selain itu, bersihkan asbak secara berkala agar puntung rokok tidak menumpuk dan menambah kemungkinan timbulnya bara api kecil dalam asbak.
5. Sediakan Alat Pemadam Kebakaran Rumah
Alat pemadam kebakaran (fire extinguisher) tidak hanya dibutuhkan di area publik, melainkan juga di dalam tempat tinggal pribadi. Ini adalah langkah antisipasi penting untuk mencegah apartemen atau rumah terbakar.
Letakkan alat pemadam kebakaran di tempat-tempat yang dekat dengan sumber api, misalnya di dapur, agar ketika terjadi kebakaran Anda bisa dengan mudah memadamkannya.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik. Perhatikan tanggal kadaluwarsa alat dan gantilah tabungnya jika sudah berkarat. Jangan sampai alat pemadam kebakaran tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya ketika bahaya kebakaran terjadi.
6. Pasang Alat Pendeteksi Asap untuk Mencegah Rumah Kebakaran
Smoke detector atau alat pendeteksi asap kini sudah lazim digunakan di rumah atau apartemen pribadi. Biasanya, alat ini dipasang di langit-langit dan bekerja dengan sensor.
Cara kerjanya sangat sederhana. Alat pendeteksi asap akan mendeteksi jika ada asap dengan intensitas tinggi dari sumber api tak wajar. Alat pendeteksi asap kemudian akan mengeluarkan peringatan dan memancarkan air untuk memadamkan api tersebut.
7. Susun Jalur Evakuasi yang Jelas
Tidak ada yang menginginkan terjadinya bencana rumah terbakar. Namun, seringkali hal tersebut tidak dapat dihindari. Jadi, sebaiknya Anda dapat meminimalisir dampak fatalnya dengan membuat sebuah langkah antisipasi.
Salah satu langkah antisipasi penting yaitu membuat jalur evakuasi yang jelas dan tepat. Jadi, jika api terlalu besar untuk dipadamkan sendiri, Anda bisa segera menyelamatkan diri dan keluarga. Oleh karena itu, rencana jalur evakuasi sangat diperlukan.
Salah satu caranya adalah dengan memasang tali atau tangga di dekat jendela, terutama untuk jendela di lantai atas, agar Anda bisa dengan mudah keluar rumah saat kebakaran terjadi.
Komunikasikan hal ini dengan anggota keluarga lain, terlebih anak agar mereka dapat menyelamatkan diri dari kebakaran meskipun Anda sedang tidak di rumah.
Anda juga bisa melakukan latihan penyelamatan diri bersama keluarga guna memastikan mereka hapal jalur evakuasi.Jangan meremehkan risiko rumah terbakar dan menganggapnya tidak akan terjadi pada Anda dan keluarga.
Sebagai pemilik rumah atau apartemen, Anda memiliki kewajiban untuk meminimalisir bahaya kebakaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.***
Sumber: pikiran-rakyat.com