Blog
Sistem Keamanan Gedung dari Bahaya Kebakaran
Kebakaran bisa terjadi kapan saja. Ketika kita lalai dan abai terhadap peralatan yang bisa menimbulkan adanya kebakaran. Misalnya saja, kompor, korek api, rokok yang menyala, jaringan kabel listrik yang kurang baik dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, kita tak kebakaran terjadi di sekeliling kita. Untuk itu harus waspada dan berhati-hati terhadap berbagai pemicu kebakaran di sekeliling kita. Adakalanya kebakaran terjadi karena kelalaian ataupun kerusakan alat yang tak terprediksi maka dapat menyebabkan terjadinya kebakaran.
Untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya kebakaran, maka rumah atau gedung setidaknya ada sistem pengamanan dari bahaya kebakaran. Perlu adanya alat pendeteksi dini bahaya kebakaran. Berikut beberapa alat dan sistem yang setidaknya harus ada dalam gedung.
1. Smoke Detector
Smoke Detector adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya gumpalan asap. Smoke detector biasanya dipasang pada area yang terdapat mesin di dalamnya, gudang dan panel listrik. Sehingga jika terjadi kerusakan pada mesin atau konsleting pada listrik dan menimbulkan asap dapat diantisipasi secara langsung. Smoke Detector juga ideal untuk ruangan yang bebas asap, seperti ruang meeting, ruangan kantor yang bertuliskan “NO Smoking”.
2. Heat Detector
Hampir sama dengan smoke detector, heat detector adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya peningkatan suhu (panas) dalam ruangan. Heat detector digunakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran dengan variabel panas. Panas akibat pembakaran akan terdeteksi oleh heat detector yang selanjutnya mengirim sinyal pada panel sehingga langsung dapat diketahui lokasi kebakaran. Penempatannya biasanya di area parkir, koridor, ruang panel, ruang genset, dapur dan ruang service.
3. Fire Alarm
Fire alarm digunakan sebagai penanda terjadinya kebakaran. Jika fire alarm diaktifkan maka alarm akan berbunyi nyaring sebagai tanda terjadinya kebakaran di lokasi terdekat. Dengan pemberitahuan dari fire alarm ini kemudian seluruh manusia dapat diungsikan menjauhi lokasi dan dengan segera kebakaran dapat diatasi oleh tim pemadam kebakaran. Fire alarm secara terintegrasi dihubungkan dengan panel yang dapat memperlihatkan lokasi terjadinya kebakaran.
4. APAR
APAR atau Alat Pemadan Api Ringan adalah alat pemadaman yang bisa digunakan oleh satu orang. Apar merupakan alat pemadam api yang pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada posisi dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran. Dikarenakan fungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di tempat-tempat tertentu sehingga memudahkan didalam penggunaannya. Untuk lebih lengkap tentang APAR dapat dibaca disini.
5. Hydrant
Hidran pemadam kebakaran adalah alat yang dihubungkan dengan sumber air melalui jaringan pipa yang gunanya untuk mengalirkan air yang dibutuhkan untuk pemadaman kebakaran. Hidrant sebaiknya diletakkan dibeberapa lokasi strategis yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Untuk lebih lengkap tentang hidrant dapat Anda baca disini.
6. Pintu Darurat (Emergency)
Pintu darurat harus tebuat dari bahan yang tahan api dan mudah diakses. Pintu darurat harus diletakkan pada tempat-tempat strategis dan dekat dengan jalur keluar. Pintu keluar tidak hanya berfungsi sebagai jalan keluar darurat namun juga dapat digunakan untuk memperlambat laju persebaran api.
7. Jalur Evakuasi
Jalue evakuasi mutlak dibutuhkan agar para penghuni gedung tidak kebingungan saat terjadi kebakaran. Jalur evakuasi dibuat berdasarkan perencanaan yang matang dan menggiring ke luar gedung atau area aman. Sepanjang jalur evakuasi juga harus dilengkapai dengan petunjuk (arah panah) yang jelas dan tidak membingungkan. Petunjuk sebaiknya terbuat dari bahan glow in the dark.
8. Area Aman
Area aman evakuasi adalah area aman dari bahaya kebakaran. Area ini jauh dari gedung dan cukup untuk menampung seluruh penghuni. Selain itu sebisa mungkin mudah diakses dari segala penjuru.
9. Lampu Darurat (Emergency)
Ketika terjadi kebakaran, otomatis listrik akan padam agar tidak semakin berbahaya. Keadaan tanpa listrik akan membuat keadaan semakin gelap dan mencekam. Maka dari itu perlu lampu darurat di setiap ruangan dan jalan searah dengan jalur evakuasi.
10. SOP (Standar Operasional Prosedur)
Dari keseluruhan peralatan tersebut perlu dirangkai menjadi sebuah sistem yang dapat dijalankan dengan mudah oleh seluruh penghuni. Seluruh penghuni gedung pun wajib paham tentang sistem ini. Sehingga ketika kebakaran terjadi tidak menimbulkan kepanikan yang justru merugikan.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai Sistem Keamanan Gedung dari Bahaya Kebakaran. Jika anda membutuhkan Drone Agrikultur, Pompa, Selang, Aksesoris Pemadam Kebakaran, Perbaikan, Maintenance dan Penyediaan Sparepart, silahkan menghubungi kami melalui:
Email: sales@swb.co.id
Telepon: +62 877 9019 6185/ +62 821 7174 8877 / +62 823 8678 7772 / Whatsapp